Kei Kecil Surga Pecinta Pantai Indah
Destinasi Kei kecil termasuk destinasi yang masih jarang di explore walupun sangat terkenal akan keindahan pantai pantainya, karena letaknya yang jauh di ujung Selatan Maluku, untuk sarana transportasi sebenarnya sudah banyak penerbangan dari Ambon, tetapi yang agak susah untuk explore mandiri adalah mahalnya sewa perahu/mobil untuk island hopping, maka opsi Open trip yang kami pilih untuk menghemat biaya dan juga waktu.
Sama dengan open trip ke Takabonerate, ternyata teman perjalanan ke Kei Kecil adalah teman perjalanan waktu ke Derawan beberapa tahun lalu,
Hari pertama setelah mendarat di Kei kami langsung menuju Goa Hawang, walaupun gua tersebut tidak terlalu besar, tetapi yang menarik gua Hawang berair jernih, sehingga stalagtit dan stalagmit saling terhubung kelihatan di bawah air, saat itu banyak wisatawan lokal karena bertepatan dengan libur long weekand, karena kami langsung dari penerbangan dan tidak siap untuk langsung berenang, maka kami hanya menikmati keindahan tanpa berenang, sedangkan beberapa teman perjalanan karena tidak tahan dengan kejernihannya langsung masuk ke dalam air.
Dari Gua Hawang kami melanjutkan ke pemandian Evu, Pemandian Evu hampir mirip dengan kolam renang dengan air alami dan sangat jernih, infonya air dari kolam Evu ini sebagai sumber air bersih masyarakat Kei kecil yang tidak pernah kering, yang menjadi catatan menarik adalah bahwa kalau beli pisang goreng atau makanan di sini modelnya satu piring, bukan bijian, kejadian istri mencicipi 3 jenis pisang goreng dari piring yang berbeda tanpa bertanya terlebih dahulu, ternyata waktu mau bayar 3 pisang di minta bayar 3 piring, hmmmm akhirnya makan rame rame pisang goreng 3 piring dan ternyata habisssss,
Trip hari pertama diakhir dengan menuju cottage tempat kita menginap 3 hari kedepan, terletak di desa Ohoililir, Coaster Cottage adalah tempat yang sempurna untuk menikmati Kei Kecil, karena di depan cottage adalah hamparan pasir putih yang halus, luas dan ujungnya tidak kelihatan menyambung sampai pantai Ngur Bloat, jadi sebutan bahwa pantai di Kei adalah pantai terbaik di indonesia langsung saya amini, sore itu kami menikmati sunset sambil bermain dan berendam di pantai
Coaster cottage sangat menarik dari sisi interaksi antar penghuni, saat makan malam kita makan bersama satu meja dengan semua penghuni, ternyata saat itu penghuni cottage bervariasi, rombongan kami bertujuh orang indonesia, 2 orang pasangan Jerman, 4 orang pasangan Belanda, 2 mahasiswa Belanda, dan 1 orang England yg sudah 25 tahun keliling indonesia, sebenarnya malam itu ada rombongan dari Japan ber 4 mau menginap juga, tapi sudah full jadi terpaksa di tolak oleh Pak Bob pemilik cottage, (harus book dulu minimal 1 bulan agar aman) jadi lumayan bervariasi dan bisa kami simpulkan dari tamu yang datang bahwa Kei memang jadi destinasi wajib didatangi minimal sekali selama hidup
Hari kedua seperti biasa dimulai dengan hunting sunrise, tapi pagi itu agak mendung dengan sedikit gerimis, jadi menikmati kesunyian pantai yang tenang dan indah cukup membuat hati tenang,
Schedule hari ini kami island hopping, dan island hopping memakai kapal milik coaster cottage yang muat 10 orang dengan harga paket 1,9 jt (include masuk Ngurfatur 300 rb), karena kami hanya bertujuh, maka 2 pasangan mahasiswa Balanda dan 1 orang England bergabung, jadi lengkap kami bersepuluh mulai island hopping,
Pulau pertama yang kami datangi pantai Ngav, perjalanan boat agak lambat, butuh waktu sekitar 45 menit karena boatnya hanya pakai mesin 2×15 pk, pulau Ngav termasuk salah satu spot snorkling, terumbu karang lumayan baik dan tidak rusak, tetapi variasi warna dan ikan tidak terlalu banyak, kami snorkling mengikuti arus yang lumayan kuat, puas snorkling kami pindah ke Pulau Er, di pulau ini kami makan siang dan bermain di pantai, walaupun pantainya tidak terlalu lebar, tetapi airnya cukup bening, sehingga berenang di sini tidak ada bosannya sampai lapar dan lanjut makan siang, habis makan siang kami mampir ke pantai Ohioderwatur; sama dengan pantai Er, pantai Ohioderwatur airnya sangat jernih dan pasir di pantainya benar benar sangat halus, seperti bedak bayi, bahkan yang di dalam air waktu kita turun dari kapal kaki kita langsung tenggelam dalam pasir bedak dan mengeluarkan gelembung2 gelembung udara; selama explore indonesia timur baru kali ini menemukan pantai dengan pasir sehalus ini,
Perjalanan dilanjutkan ke Pulau pasir Ngurfatur, butuh perjalanan hampir 2 jam menuju pulau tersebut, sebelum menginjakkan kaki di pulau Ngurfatur, kami pergi ke kampung dulu untuk minta ijin ke ketua Marga/Kampung, karena pulau tersebut di pasang Sasi (daun kelapa dan pelapahnya yang di tancap berdiri) yang berarti pulau Ngurfatur adalah pulau larangan, dan jika kita menginjakkan kaki ke pulau tersebut tanpa ijin kepala Marga, maka dipastikan urusan akan menjadi panjang, jadi marilah kita hormati adat lokal dimana kita jalan,
Setelah dapat ijin, kami kembali ke Pulau Ngurfatur dengan tenang,
Pulau Ngurfatur merupakan pulau pasir putih yang indah, yang unik adalah pulau ini berbentuk memanjang sekitar 2 km dengan lebar sekitar 50 m, jadi kalau dilihat dari udara seperti ular putih meliuk liuk, dan keunikan ke 2 adalah di musim tertentu ada banyak burung pelikan yang mendiami pulau tersebut, pelikan tersebut informasinya migrasi dari Australia, tetapi sayang awal mei tersebut tidak ada burung pelikan, infonya sekitar agustus – september baru ada, tetapi tidak adanya burung pelikan tidak mengurangi keindahan Ngurfatur, kami bermain dan berendam sampai lupa waktu menjelang sunset dan akhirnya hampir menjadi bencana waktu perjalanan pulang kembali ke Coaster cottage di Ohiolilir, karena mendekati Ohiolilir sudah gelap dan air laut surutttttt, kami tidak bisa kembali ke kampung, beberapa kali mencoba boat menjadi kandas, dan badan boat terkena karang yang menyanyat hati semua penumpang karena kami tahu pasti akan ada beberapa karang yang terkena boat, bukan kami kawatir boat akan bocor, tetapi kawatir karang akan rusak, akhirnya setelah mencoba berbagai jalur akhirnya kami bisa melewati barriel karang dengan susah payah, dan akhirnya turun agak di tengah laut karena boat sudah tidak bisa merapat ke pantai, akhirnya kami sampai di cottage sudah hampir jam 9 malam, tetapi kami agak terhibur dengan melihat plangton memancarkan cahaya mirip kunang kunang yang indah, ini lokasi kedua melihat keindahan plangton yang sebelumnya pernah melihat di Tumbak Minahasa.
Hari ketiga sebenarnya kami akan hunting sunrise di Bukit Masbait, tetapi atas kondisi cuaca dan schedule yang padat maka kami langsung menuju Bair,
Dari Ohiolilir kami melewati kota Tual/langgur menuju Dullah, Dullah termasuk kampung dengan mayoritas islam, dari pelabuhan Dullah kami memakai boat menuju Bair, boat yang ini lumayan laju karena pakai mesin 150 hp, dan butuh waktu 45 menitan menuju Bair, Bair sebenarnya seperti teluk yang di kelilingi perbukitakn gamping dengan air hijau yang bening, sering di sebut Miniatur Raja ampatnya Kei Kecil, di sini disamping bersantai di gazebo terapung, berenang dan kalau ada nyali juga bisa melonjat ke air dari beberapa spot, saya memilih trekking menuju ketinggian yang butuh waktu tidak terlalu lama (15 menit dg jalur menanjak) untuk mendapat spot foto terbaik,
Ada beberapa lorong lorong yang menarik untuk di jelajahi dengan view yang menarik, ada sebuah lorong yang underwaternya juga lumaya menarik, setelah mengelilingi Bair dan foto di icon Bair kami melanjutkan perjalanan ke pulau Andraman,
Pulau Andraman sama dengan pulau lainnya di Kei dengan pantai putih dan air yang sangat jernih, berenang dan snorkling adalah kegiatan yang kita lakukan, spot snorkling di depan pulau Andraman lumayan bagus, dengan tipikal landai langsung drop menjadi wall, maka di wall banyak di temui ikan ikan yang lumayan besar, sempat lihat lihat rombongan ikan kakap yang lumayan besar, sedangkan di lokasi landai ikan lumayan banyak walaupun variasi warna koral sangat minim,
Kami kembali ke Tual untuk makan siang, makan di warung terapung dekat jembatan Tual, sebenarnya habis makan siang kami berencana ke Danar dan Ohiodertutu, tetapi setelah mempertimbangkan jarak tempuh sekitar 2 jam ke lokasi paling selatan dari Kei kecil tersebut, maka lokasi tersebut kami skip, kami langsung ke Bukit Masbait untuk menikmati Kei kecil dari ketinggian, Bukit Masbait sebenarnya adalah tempat wisata rohani umat Kristen, di bukit tersebut ada beberapa ornamen dan patung patung yang berhubungan dengan umat Kristen, trekking ke atas bukit tidak terlalu lama, mungkin sekitar 30 menit, di puncak bukit ada patung yesus dan kita bisa memanjat ke atasnya dengan adanya tangga, walaupun tidak terlalu tinggi tetapi butuh nyali juga untuk naik, dari atas patung tersebut kota Tual dan juga laut disekitarnya kelihatan dengan indahnya,
Sore itu kami akhiri perjalanan dengan manikmati keindahan sore sampai sunset di pantai Ngurbloat, pantai yang di klaim sebagai pantai terindah di indonesia, dengan pantai pasir putih, di beberpa lokasi halus seperti bedak dan yang utama adalah lebar dan sangat panjang sampai ujungnya tidak kelihatan, dan saya sepakat bahwa pantai Ngurbloat adalah pantai yang paling indah yang pernah kami datangi, walaupun sebenarnya banyak pengujung tetapi tetap kelihatan sepi karena luasnya pantai tersebut, sore itu kami menghabiskan waktu di pantai sampai matahari benar benar menghilang dan langit mulai gelap,
Malas rasanya meninggalkan coaster cottage untuk kembali ke bandara, disamping lokasi yang sangat bagus, masakan di coaster juga enak, air tawar melimpah dan juga listrik, satu satunya kekurangannya adalah tidak ada signal telekomunikasi, dan itu sebenarnya tidak terlalu masalah untuk kami,
Dalam perjalanan ke bandara kami sempat mampir ke pantai Ngursarnadan dan juga mataair naga, pantai Ngursarnadan tipikal sama dengan pantai kei lainnya, hanya saja di depan pantai ada gereja yang cukup besar yang bisa di lihat dari pulau pulau sekitar kei kecil kalau kita sedang island hopping, sedangkan mata air naga adalah mata air yang muncul waktu pembuatan jalan, sehingga membentuk kolam yang tidak pernah kering,
Perjalanan pesawat di atas Kei kecil masih menyisakan keindahannya, saya masih sempat melihat Pulau pasir Ngurfatur yang meliuk liuk ataupun pulau pulau yg indah jika di lihat dari ketinggian; eforia keindahan Kei tetap terbawa sampai bandara Ambon.
Photo & Story by : Abdul Aziz
Comments