Category: Article

Berikut ini kami akan menyampaikan beberapa tips memilih paket wisata ke Raja Ampat agar tidak kecewa akibat salah pilih. Tips yang akan kami sampaikan di bawah ini adalah yang ditujukan bagi NON-Backpacker yang memilih layanan yang aman dan nyaman dengan harga yang wajar. MEMILIH PENERBANGAN YANG TEPAT Untuk wisatawan dari Jawa ada 2 opsi yang dapat di tempuh yaitu : dari Jakarta dan dari Surabaya. Dari Jakarta, jadwal penerbangan yang pas sesuai dengan jadwal kapal cepat yang berangkat dari Sorong menuju ke Raja Ampat adalah menggunakan Garuda dan Sriwijaya yang berangkat malam hari dgn rute Jakarta - Sorong dengan transit di Makassar (tidak ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Sorong). Penerbangan tersebut akan tiba di Sorong jam 06.30 (Garuda) dan 06.45 (Sriwijaya) waktu setempat di Sorong. Sehingga penerbangan ini akan terkoneksi waktunya dengan kapal cepat yang berangkat jam 09.00 dari Pelabuhan Sorong menuju ke Waisai, Raja Ampat. Tiba di Raja Ampat jam 11.00 dan jam 11,30-12.00 sudah di di resort langsung makan siang dan melihat keindahan resort. KELAS DALAM KAPAL CEPAT Kapal cepat ada 2 kelas yaitu bisnis dan VIP. Untuk kenyamanan pilihlah yang VIP yang terletak di lantai 2 kapal cepat. AC-nya lebih dingin dan kursi lebih nyaman. Untuk open trip kami saat ini kami selalu gunakan kelas VIP kecuali jika kondisi terpaksa tiket sudah full namun diupayakan tidak terjadi karena biasanya kami pesan 1 minggu sebelum keberangkatan. AKOMODASI     (1) Untuk di Raja Ampat kami biasanya menggunakan akomodasi berbentuk resort yang terletak di Waisai. Kami biasanya memilih di Waisai agar mudah ke ibulota kabupaten untuk membeli berbagai keperluan. Untuk 2 pax menggunakan 1 cottage yang berbentuk satu bangunan dengan fasilitas AC dan kamar mandi di dalam. resort2 ini umumnya memiliki view tepi laut dengan pantai dan dermaga pribadi. Bagi beberapa komunitas backpacker yang menyelenggarakan trip murah biasanya

Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam. Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani. Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa. Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem. Sejarah Lembah Baliem Lembah Baliem ditemukan secara kebetulan pada tanggal 23 Juni 1938 oleh seorang peneliti asal Amerika, Richard Archbold, saat melakukan penerbangan di atas lembah dengan pesawat terbang airnya PBY Catalina 2 bernama Guba II. Archbold , pakar ilmu hewan dan filantropis, adalah cucu industrialis minyak yang kaya raya John Dustin Archbold. Richard disekolahkan di sekolah-sekolah privat dan mengikuti kuliah di Universitas Columbia tetapi tidak pernah mengakhiri studinya. Pada tahun tiga-puluhan dia membiayai dan memimpin tiga ekspedisi ilmu hayat ke New-Guinea. Ekspedisinya yang ketiga dan yang paling ambisius dilaksanakan antarabulan April 1938 dan bulan Mai 1939 dan diarahkan pada penelitian di sisi utara Pegunungan Nassau (kini Pegunungan Jayawijaya) di pegunungan tengah. Daerah penelusuran beliau terbentang dari puncak gunung Wilhelmina (kini Puncak Trikora) sampai sungai Idenburg (anak sungai Memberano yang sekarang disebut Taritatu) dimana beliau melakukan penelitian terhadap vegetasi mulai dari