Paket Wisata Mentawai Tribe
Kepulauan Mentawai sudah ada sejak lima ratus ribu tahun yang lalu namun tidak terdapat petunjuk atau bukti kapan orang pertama tiba di kepulauan ini. Sebagian besar penduduknya kini masih menganut kepercayaan animisme dan sisanya penganut Kristen dan Islam. Awalnya penduduk setempat meyakini paham Sabulungan yaitu paham yang mempercayai segala sesuatu mulai dari manusia sampai kera, batu dan cuaca yang mempunyai roh yang terpisah dan berkeliaran semaunya. Upacara tradisional oleh Sikerei atau Shaman biasanya dipentaskan selama pesta pernikahan dan saat memasuki rumah baru dengan tujuan untuk mengusir roh-roh jahat.
Suku Mentawai yang menjadi penghuni asli kepulauan yang indah ini. Apabila diamati ada kemiripan dengan suku Nias atau suku Enggano dengan budaya Proto-Melayu. Suku tersebut dikenal sebagai peramu dan ketika pertama kali dipelajari antropolog mereka belum mengenal cara bercocok tanam.
Suku Mentawai memiliki tradisi khas bertato di sekujur tubuh dimana terkait peran dan status sosial penggunanya. Tato tersebut terbuat dari tebu dan pewarna arang kelapa yang dilukiskan dengan menggunakan paku dan jarum serta dua buah kayu sebagai bantalan dan palu. Proses tato tradisional Mentawai dikenal sangat menyakitkan.
Tak afdol rasanya jika menyambangi kepualauan Mentawai tapi tidak bertemu dengan masyarakat suku asli Mentawai. Beberapa desa yang wajib Anda kunjungi diantaranya Desa Ugai, Matotonan dan juga Desa Madobak. Mencapai ketiga desa ini tidak semudah yang Anda bayangkan, Anda harus melalui sungai yang panjang serta beberapa jalan berliku dengan Rute Muara Siberut- Rokdok, Madobak, Ugai- Moatotonan dengan total jarak tempuh hingga 7 – 8 jam. Oleh sebab itu, pastikan jika Anda memilih paket tour Mentawai yang mampu memastikan Anda selamat hingga tujuan.
Desa Madobak sendiri terkenal dengan air terjun nya yang diberi nama Kulu Kubuk dua tingkat setinggi 70 meter. Tak jauh dari sana, terdapat pula Taman Nasional Siberut di Desa Matotonan yang memberikan kesempatan bagi Anda untuk bercengkerama dengan masyarakat lokal dengan budaya- budaya uniknya seperti tradisi tato, berbagai upacara tradisional, pesta pernikahan adat Mentawai dan masih banyak yang lainnya. Atau jika Anda memiliki jiwa yang ekstrim, Anda bisa mengikuti tradisi tato sekujur tubuh seperti apa yang mereka telah lakukan selama beratus- ratus tahun. Tertarik melakukannya?
Additional information
TOUR TYPE | ADVENTURE, CULTURE, PHOTOGRAPHY |
---|
Hari 1, Jumat: Padang (D)
Makan malam dan menginap di homestay dekat Muaro Padang
Briefing
Hari 2, Sabtu: Padang - Mentawai (B,L,D)
Perjalanan menuju Siberut menggunakan speedboat Mentawai Fast (Padang-Sikabaluan-Siberut) durasi sekitar 4-5 jam
Makan siang di Sikabaluan
Tiba di Muara Siberut
Menuju basecamp menggunakan ojek untuk persiapan dan perijinan
pukul 16.00 berangkat menuju desa Rorogod/Butuy menggunakan Sampan (durasi 2 jam perjalanan)
Tiba di Rumah adat Uma dan istirahat
Menginap di Rumah adat
Hari 3, Minggu: Mentawai (B,L,D)
Membuat “Kabid” celana tradisional terbuat dari pohon baico
Kembali ke Rumah Uma dan makan siang
Membuat Panah beracun, setting foto Sikerei menggunakan panah, Fishing woman
Kembali ke rumah uma
makan malam dan istirahat
Hari 4, Senin: Mentawai (B,L,D)
Setting Tarian adat sikerei (3 tarian)
Makan siang
Membuat Sagu, Berburu di hutan,
Setting Fotografi sikerei di hutan
Makan malam dan istirahat
Hari 5, Selasa: Mentawai - Padang (B,L,D)
Menuju basecamp di siberut dan Makan siang di Siberut
Kembali ke Padang menggunakan speedboat Mentawai Fast
Tiba di Muaro padang sekitar jam 19.00
Makan malam dan check in hotel di Padang
Hari 6, Rabu: Padang - out (B)
Diantar ke bandara dan tour selesai
MINIMUM DEPARTURE | 5 Person | |||||||||
DEPARTURE TIME | Bandara Padang (PDG) 18.00 GMT+7 | |||||||||
RETURN TIME | Bandara Padang (PDG) 11.00 GMT+7 | |||||||||
THINGS TO BRING | Topi, sepatu, sandal, kacamata, sunblock, obat-obatan pribadi, kamera dan perlengkapannya, power bank, kaos, Tas (Bodypack/daypack/backpack) | |||||||||
INCLUDED |
|
|||||||||
NOT INCLUDED |
|
- Mandi di sungai (jernih), jangan telanjang selama mandi di sungai
- Tidak ada toilet tertutup, buang air di hutan.
- Kita menginap di rumah adat dengan menggunakan matras dan kelambu
- tidak ada listrik dan sinyal selama di pedalaman
- tidak ada binatang buas selama di pedalaman
- Kami akan memasak makanan selama di pedalaman
- Jangan memakan makanan yang diberikan oleh suku mentawai tanpa sepengetahuan guide
- Kondisi trekking jalanan berlumpur
- Untuk menghindari lindah, bisa oleskan tembakau ke tangan dan kaki sebelum trekkign
- Cuaca siang hari panas dan malam hari dingin
- Untuk menuju suku pedalaman harus menggunakan sampan (kapasitas 4 orang)
- Kami menyediakan orang yang ingin di Tato khas mentawai (kondisional)
- Itinerary bisa berubah sewaktu-waktu dengan melihat kondisi dan situasi
- Diharapkan para peserta siap menghadapi kondisi dilapangan dan tidak saling merugikan antara sesama pesertaBeberapa contoh foto di mentawai disini
Tour Reviews
There are no reviews yet.
Leave a Review