Festival Lembah Baliem
Inilah festival luar biasa dan telah menjadi daya tarik pengunjung di Papua. Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk Anda nikmati.
Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku, atau penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan pun dilakukan. Atraksi ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema tetapi justru bermakna positif yaitu Yogotak Hubuluk Motog Hanoro yang berarti Harapan Akan Hari Esok yang Harus Lebih Baik dari Hari Ini.
Suku-suku di suku Papua meski mengalami modernisasi tetapi masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi mereka. Salah satu yang paling menonjol adalah pakaian pria suku Dani yang hanya mengenakan penutup kemaluan atau disebut koteka. Koteka terbuat dari kulit labu air yang dikeringkan dan dilengkapi dengan penutup kepala yang terbuat dari bulu cendrawasih atau kasuari, sedangkan para wanita suku Dani mengenakan rok yang terbuat dari rumput atau serat pakis yang disebut sali. Saat membawa babi atau hasil panen ubi, para wanita membawanya dengan tas tali atau noken yang diikatkan pada kepala mereka.
Suku Dani terbiasa berperang untuk mempertahankan desa mereka atau untuk membalas dendam bagi anggota suku yang tewas. Para ahli antropologi menjelaskan bahwa “perang suku Dani” lebih merupakan tampilan kehebatan dan kemewahan pakaian dengan dekorasinya daripada perang untuk membunuh musuh. Perang bagi Suku Dani lebih menampilkan kompetensi dan antusiasme daripada keinginan untuk membunuh. Senjata yang digunakan adalah tombak panjang berukuran 4,5 meter, busur, dan anak panah. Seringkali, karena perang orang terluka daripada terbunuh, dan yang terluka dengan cepat dibawa keluar arena perang.
Kini, perang suku Dani diadakan setiap tahun di Festival Bukit Baliem di Wamena selama bulan Agustus (lihat Kalender Acara). Dalam pesta ini, yang menjadi puncak acara adalah pertempuran antara suku Dani, Yali, dan Lani saat mereka mengirim prajurit terbaiknya ke arena perang mengenakan tanda-tanda kebesaran terbaik mereka. Festival ini dimeriahkan dengan Pesta Babi yang dimasak di bawah tanah disertai musik dan tari tradisional khas Papua. Ada juga seni dan kerajinan buatan tangan yang dipamerkan atau untuk dijual.
Setiap suku memiliki identitasnya masing-masing dan orang dapat melihat perbedaan yang jelas di antara mereka sesuai dengan kostum dan koteka mereka. Pria suku Dani biasanya hanya memakai koteka kecil, sedangkan pria suku Lani mengenakan koteka lebih besar, karena tubuh mereka lebih besar daripada rata-rata pria suku Dani. Sedangkan pria suku Yali memakai koteka panjang dan ramping yang diikatkan oleh sabuk rotan dan diikat di pinggang.
Dengan menghadiri Festival Lembah Baliem maka Anda akan memiliki kesempatan langka untuk belajar dan bersentuhan langsung dengan beragam tradisi suku-suku setempat yang berbeda-beda tanpa harus mengunjunginya ke pedalaman Papua Barat yang jauh dan berat. Diperkirakan festival ini diikuti oleh lebih dari 40 suku lengkap dengan pakaian tradisional dan lukisan di wajah mereka.
Additional information
TOUR TYPE | ADVENTURE, CULTURE, FESTIVAL, PHOTOGRAPHY |
---|
Hari 1: 6 Agustus 2019 (L/D)
kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Wamena menggunakan pesawat Wings Air / Trigana Air
Tiba di wamena check in hotel dan istirahat
Hari 2: 7 Agustus 2019
Kemudian kita akan menuju lokasi Festival Lembah Baliem dengan waktu tempuh 1,5 jam. Di dalam perjalanan, kita bisa berhenti untuk berfoto di lokasi-lokasi tertentu.
“Festival Lembah Baliem”
Lunch Box
“Festival Lembah Baliem”
Setelah selesai, kita kembali ke hotel dan istirahat
Hari 3: 8 Agustus 2019
Kemudian kita akan menuju lokasi Festival Lembah Baliem dengan waktu tempuh 1,5 jam.
“Festival Lembah Baliem”
Lunch Box
Kita akan menuju Desa Obia. Desa ini adalah desa tempat tinggal suku Dani. Disana kita akan memotret Upacara adat, Bakar Batu, Tari Perang. (Private)
Setelah selesai, kita kembali ke hotel dan istirahat
Hari 4: 9 Agustus 2019
Kita akan menuju Mumi di Jiwika, usia mumi panglima perang ini sekitar 278 tahun. Mumi yang diawetkan dengan cara diasap, menghasilkan mumi yang menghitam dengan bagian kulit yang mengeras namun bertahan diterpa ratusan tahun masa berganti.
Kemudian kita menuju ke lokasi Festival Lembah Baliem
Lunch box
Penutupan Festival Lembah Baliem
Setelah selesai, kita kembali ke hotel dan istirahat
Hari 5: 10 Agustus 2019
kita akan berangkat menuju Jayapura pada pukul 09.00 dan tiba pukul 10.00
Kemudian kita lanjutkan penerbangan menuju Jakarta pada pukul 11.40 dan tiba pukul 14.45
Tour Selesai
MINIMUM DEPARTURE | 8 Person | ||||||||
DEPARTURE TIME | Bandara Jayapura (DJJ) 08.00 GMT+9 | ||||||||
RETURN TIME | Bandara Jayapura (DJJ) 12.00 GMT+9 | ||||||||
THINGS TO BRING | Topi, sepatu, sandal, kacamata, sunblock, obat-obatan pribadi, kamera dan perlengkapannya, power bank, kaos, Tas (Bodypack/daypack/backpack) | ||||||||
INCLUDED |
|
||||||||
NOT INCLUDED |
|
Tour Reviews
Firstly I can say without reservation that the Bailem Valley Festival and the Village shoot was one of the best and most exciting experiences photographically that I have had in over 30 years of travel photography. I am looking through these images and thinking this was so amazing that It was a dream realized. I just cant thank you enough for putting this together!
Festival Lembah Baliem adalah event wajib buat fotografer yang ingin dapet foto2 bagus dan eksotis, ke Lembah Baliem seakan kembali ke 50 tahun yang lalu. beruntung saya bisa datang ke Lembah Baliem tahun 2015 kemarin bareng PesonaIndo. thanks Rizky..semoga bisa join di trip2 yang lain…thanks
Leave a Review