Festival Danau Kelimutu
Festival Danau Kelimutu ini telah digelar sejak 7 Agustus 2014 lalu, diawali dengan upacara adat potong kerbau untuk 1.000 orang. Tahun ini, Festival Danau Kelimutu digelar di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende. Selain pameran kuliner dan kerajinan tangan, traveler juga bisa menyaksikan upacara adat di danau tiga warna Kelimutu.
Festival ini akan diakhiri oleh upacara adat Patikah, yakni pemberian sesajen kepada leluhur di Danau Kelimutu.
Festival akan menghormati tradisi ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata dari kelompok etnis Lio di Flores. The Lio percaya bahwa Kelimutu Crater Lake adalah tempat peristirahatan terakhir jiwa, tempat di mana semua jiwa kembali setelah perjalanan hidup berakhir. Selama Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata yang “Lionese” persembahan hadir dari berbagai jenis makanan untuk nenek moyang, Konde dan Ratu. Ritual mengungkapkan rasa syukur atas tahun lalu melalui doa dan meminta berkat, kesejahteraan, kesehatan, dan kehidupan yang baik untuk tahun mendatang.
Additional information
TOUR TYPE | ADVENTURE, CULTURE, PHOTOGRAPHY |
---|
Hari 1: Maumere & Desa Waturaka (D)
Selanjutnya perjalanan akan dilanjutkan menuju Desa Waturaka. Sesampainyaa di Desa Waturaka, peserta akan diajak berkeliling Desa dan melihat kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Waturaka.
Malam hari peserta akan makan malam bersama dengan masyarakat desa dengan diiringi dengan tarian dan acara-acara adat masyarakat Desa Waturaka. Makanan yang disajikan adalah makanan lokal khas Desa Waturaka.
Peserta akan tidur di rumah-rumah yang telah disediakan. Jika cuaca cerah, pemandangan bintang-bintang akan terlihat jelas dari Desa Waturaka karena polusi cahaya yang masih rendah.
Hari 2 : Danau Kelimutu & Desa Adat Bena (B, L, D)
Perjalanan menuju Danau Kelimutu kurang lebih 30 menit. Peserta dapat menikmati keindahan Danau Tiga Warna dengan latar belakang matahari terbit.
Pukul 07:00 peserta kembali ke lapangan parkir, tempat dilaksanakannya upacara adat tahunan Pati Ka atau Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata. Upacara adat ini merupakan upacara persembahan kepada arwah-arwah leluhur masyarakat Lio yang dipercaya bersemayam di Danau Kelimutu. Upacara adat ini merupakan ucapan rasa syukur atas berkah yang diberikan kepada masyarakat.
Peserta akan mengikuti upacara adat hingga siang hari.Perjalanan selanjutnya yaitu menuju Desa Adat Bena yang berada di Bajawa. Desa Bena merupakan desa adat megalitikum yang masih terawat hingga saat ini.
Peserta dapat melihat keseharian masyarakat yaitu membuat Kain Tenun Ikat khas Flores dan berkebun.
Malam hari, peserta akan tidur di rumah Adat Bena bersama masyarakat sekitar.
Hari 3 : Desa Bena & Labuan Bajo (B, L, D)
Peserta juga akan belajar cara menenun Kain Ikat khas Flores yang langsung diajarkan oleh ibu-ibu pembuat Kain Tenun Ikat.
Perjalanan selanjutnya adalah menuju spiderweb ricefield di ruteng. Spiderweb ricefield ini merupakan sawah berbentuk jaring laba-laba yang sudah ada sejak jaman dahulu.
Perjalanan akan dilanjutkan menuju Labuan Bajo. Peserta akan bermalam dan beristirahat di Labuan Bajo.
Hari 4 : Labuan Bajo (B)
MINIMUM DEPARTURE | 8 Person | ||||||
DEPARTURE TIME | Bandara Maumere (MOF) 12.00 GMT+8 | ||||||
RETURN TIME | Bandara Labuan Bajo (LBJ) 12.00 GMT+8 | ||||||
THINGS TO BRING | Topi, sepatu, sandal, kacamata, sunblock, obat-obatan pribadi, kamera dan perlengkapannya, power bank, kaos, Tas (Bodypack/daypack/backpack) | ||||||
INCLUDED |
|
||||||
NOT INCLUDED |
|
Tour Reviews
There are no reviews yet.
Leave a Review